11.7.08

Kemarin, hari ini, dan esok

Hari ini adalah hari esok yang kucemaskan kemarin
Dan hari ini cerah sekali
Hingga aku bertanya-tanya mengapa aku mencemaskan hari ini kemarin
Maka hari ini aku tidak akan mencemaskan esok
Lagi pula, mungkin tidak akan ada esok
Maka hari ini aku akan hidup seolah esok tak ada
Dan aku akan melupakan kemarin

Hari ini adalah hari esok yang kurencanakan kemarin
Dan hampir semua rencanaku untuk hari ini tidak berjalan seperti yang kukira kemarin
Maka hari ini aku akan melupakan esok dan aku akan merencanakan hari ini
Tetapi tidak terlalu habis-habisan
Hari ini aku akan berhenti untuk mencium sekuntuk mawar
Aku akan mengatakan kepada orang yang kucintai betapa aku mencintainya
Aku akan berhenti merencanakan esok dan bencana untuk menjadikan hari ini hari terbaik dalam hidupku

Hari ini adalah hari esok yang kutakutkan kemarin
Dan hari ini ternyata tidak ada yang harus ditakutkan
Maka hari ini akan kuenyahkan rasa takut akan hal-hal yang tak kuketahui
Aku akan merangkul yang tak kuketahui itu sebagai pengalaman belajar yang penuh dengan kesempatan seru
Hari ini, tidak seperti kemarin, aku tidak akan menakutkan esok

Hari ini adalah hari esok yang kuimpikan kemarin
Dan sebagian mimpi yang kuimpikan kemarin jadi kenyataaan hari ini
Maka hari ini aku akan terus memimpikan esok
Dan mungkin lebih banyak lagi mimpi yang kuimpikan hari ini akan jadi kenyataan esok.


-Anonim, taken from Satu Tiket ke Surga, written by Zabrina A. Bakar-

No comments: