22.12.07

Happy Mother's Day



Love u mom, semangat...semangat...semangat

21.12.07


Selamat Hari Raya Idul Adha 1428
semoga ALLAH menganugerahi kita:
Kesolehan Ibrahim as.
Ketaatan Ismail as.
Keikhlasan Siti Hajar, serta
Keberkahan Muhammad SAW

15.12.07

Getting tired



huffh...

udah empat hari disini, belum pulang kerumah. There's many people called me crazy, workaholic, etc, and then ask, what really i search for?

Empat hari kerja tanpa berhenti, Alhamdulillah gua masih sehat. Capek udah pasti, jenuh apalagi ngga bisa gua tahan but, i must do that, i must reach my goal. Rabb, give me much power to hold out.
Love u so much Mom's, I wish u can feel happy forever.


14.12.07

salak mountain captured from Seameo BIOTROP (South-East Asian Regional Center for Tropical Biology)


A: Punya hati jangan dibawa terbang tinggi, sekalinya lo jatuh sakiiit banget
B: Tapi kalo ngga terbang tinggi ngga liat pemandangan bagus

Kerjaan gua manjat manjat tower, banyak orang yang bilang "don't you scare?? It's a high risk job". 70% fisik, 30% otak sesuailah dengan kemampuan gua. Tapi lo tau, banyak hal yang bisa gua dapet dari kerjaan ini, yang gua pikir jarang bakalan lo temuin diantara banyak tipe kerjaan. Gua cuma bisa bilang, proud with your job.






12.12.07

Maniak...


this is a very eye opening image (halah). Pas gua itung2 jumlahnya sekitar
20 antenna, betapa besar pengorbanan keluarga ini
buat dapetin siaran yang bagus (semoga mereka ngga nonton sinetron).

Quickie "kecewa" Express


Sabtu kemaren gua janjian ketemu ama temen gua (babeh ama Eva) di Gramedia, sebenernya sih gua ngga niat-niat amat pengen kesana soalnya gua ngga ada niatan buat beli buku, lagian gua udah kesana seminggu yang lalu. Tapi karena gua udah janji plus udah lama ngga ketemu mereka (-to, bukannya baru dua minggu ngga ketemu?-). Setelah lama muter-muter di gedung 4 lantai itu tapi ngga ada yang mereka beli, well akhirnya gua tanya tujuannya mereka kesini and u know what, babeh said "gua cuma pengen makan di dunkin bawah doang to", Damn!!.

Ujung-ujungnya si babeh ngajak kita nonton quickie express, sebenernya sih gua males banget soalnya management keuangan gua lagi bobrok bulan ini ditambah gua butuh istirahat setelah banting tulang dua minggu di luar kota (Bogor juga luar kota kan?), lagian masa malem mingguan mesti jalan ama lo bedua (kiddin' beb, va) mending gua ngelakuin ritual yang biasa dilakuin ama anak2 muda jaman sekarang yang bermasa depan cerah kayak gua ini, Nonton bola!!

Tapi ada beberapa hal yang bikin gua mikir dua kali sampe gua nonton film ini:
1. Sebelumnya gua udah liat beberapa resensi tentang film ini yang katanya sih tribute to warkop.
2. HP gua disandra dan bakalan dibalikin setelah film selesai
3. perjuangan buat nonton film ini, dari yang gua hampir ketabrak, diomelin tukang parkir, eva ngantri panjang (apa bener filmnya bagus?), sampe mulut gua yang cape di sesi curjing (curhat ****) buat ngabisin waktu 2 jam lebih nunggu. Tapi yang paling penting sih,
4. Setengah tiketnya dibayarin babeh (ups, oiya duitnya belom gua ganti ya beb??)

s**t, what a movie?!
gua ngga ngeliat ini sebagai sebuah film, kalo gua pikir ini lebih kepada eksploitasi terhadap unsur seks, yang bagi sebagian orang suatu hal yang terlalu "dibatasi" di negara ini. Memang mereka bisa taruh label khusus dewasa di film mereka, but apa mereka bisa jamin dengan label kayak gituh anak2 yang belum cukup umur ngga bakal nonton?? Lagian gua ngga tau apa maksudnya film ini dibuat, mau nunjukin kalo mereka (gigolo) itu bener2 ada, apa menjadi gigolo itu suatu hal yang lucu (sorry).

"Film" yang mudah dibaca alur ceritanya menyajikan full komedi dari awal sampe akhir ini (yang gua pikir semua lawakannya garing) ngga punya karakter tokoh yang kuat. Pemakaian bahasa daerah untuk ngucapin kata-kata kasar gua rasa kurang cocok. Yang gua ngga habis pikir salah satu artis (-ira maya sopha-), sampe bilang kalo anaknya ngga boleh nonton filmnya. Loh film itu ada khan untuk ditonton. Kalo anaknya ngga nonton, apa bisa ngejamin temen2nya ngga nonton?

Satu hal yang pasti "FILM" ini berhasil ngebuat gua bener-bener kecewa malem itu.


Kritik itu biasa, manusia ada lemahnya. Lihat resensi yang lebih berkelas

QUICKIE EXPRESS

Sutradara: Dimas Djayadiningrat. Skenario: Joko Anwar.
Musik: Aghi Nakkotama, Bemby Gusti, Ramondo Gascaro.
Produksi: Kalyana Shira Film, 2007.
Pemeran: Tora Sudiro, Amink, Lukman Sardi, Sandra Dewi, Tino Saroengallo, Ira Maya Sopha, Rudy Wowor, Tio Pakusadewo.




Hmmm… I get another object, that I think it’s something unique. But the result isn’t maximal. Maklum resolusi kamera HP gua cuma 1,3 megapixel. Jadi pengen banget nih beli kamera “betulan”. Ada yang mau nyumbang :D.

14.9.07

Ayah..

Suatu ketika, ada seorang anak wanita yang bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya.

Anak wanita itu bertanya pada ayahnya : "Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk ?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.

Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya. Anak wanita itu bergumam : "Aku tidak mengerti." Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran.

Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk-nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki." Demikian bisik Ayahnya, yang membuat anak wanita itu tambah kebingungan.

Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya kepada Ibunya : "Ibu, mengapa wajah Ayah jadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk ? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit ?"

Ibunya menjawab : "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar-benar bertanggung-jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban sang Ibu.

Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran, mengapa wajah Ayahnya yang tadinya tampan menjadi berkerut-merut dan badannya menjadi terbungkuk-bungkuk ?

Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam impian itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa kepenasarannya selama ini.

"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindungi."

"Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya."

"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetes keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya."

"Ku-berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan dihembus angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya, dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih-payahnya."

"Kuberikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya."

"Ku-berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan saling mengasihi sesama saudara."

"Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengertian dan kesadaran terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan dilecehkan oleh anak-anaknya."

"Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwa Isteri yang baik adalah Isteri yang setia terhadap Suaminya, Isteri yang baik adalah Isteri yang senantiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Isteri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup didalam keluarga sakinah dan badannya yang terbungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai Laki-laki yang bertanggung jawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya."

"Ku-berikan kepada Laki-laki tanggung-jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh Laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung-jawab ini adalah amanah di dunia dan akhirat."

Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, bersuci, berwudhu dan melakukan shalat malam hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdzikir, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya.

"Aku mendengar dan merasakan bebanmu, Ayah."


Allahummaghfirlahu, Allahummaghfirlahu, Allahummaghfirlahu

Watsabithu, Watsabithu, Watsabithu

amiin



30.8.07

31 Agustus 2007

















orang lain boleh datang dan pergi di kehidupan kita,


tapi yang namanya sahabat sejati bakalan ada terus di hati

4.3.07

SABAR...

Pak..Sabar pak,, sabar...

9.1.07

Pakai kacamata biru saja

Ibda binafsika, dimulai dari diri sendiri. Apa yang harus kita mulai dari diri sendiri? Semuanya. Sejak awal, semuanya kita mulai dari diri kita. Sebelum kita menjelajahi tempat-tempat yang jauh di bumi ini, kita memulainya dengan gerakan jatuh-bangun, merangkak, lalu jatuh lagi, di tempat kita berdiri. Alhasil, jarak yang jauh terbentang itu bukanlah masalah, karena sejak dini kita telah memulainya dari diri sendiri.

kitalah yang memulai segalanya, sementara orang di sekitar kita sekadar memberi pancingan saja. Proses ini memberi pelajaran bahwa kalau kita ingin orang lain mendukung diri kita, mulailah dukungan itu dari diri kita. Soalnya, segala sesuatu dalam hidup ini punya abjad, dan abjad A-nya berada dalam diri kita. Kitalah pencipta dukungan itu yang kemudian diterima oleh orang lain untuk diperkuat. So, kalau kita berbuat sesuatu lalu orang lain tidak bereaksi, jangan cepat-cepat bilang "tidak ada yang mendukung", sebab bisa jadi persoalannya adalah "dukungan itu belum kita ciptakan, jadi bagaimana orang mau memberikan dukungannya".

Kalau kita ingin seluruh dunia berwarna biru, misalnya, tindakan yang kita lakukan bukanlah dengan menyuruh semua orang bmemakai baju berwarna biru sambil mengecat semua tembok dan jalanan dengan cat biru. Ini tentu susah dan bermasalah. Yang mudah adalah, pakai saja kacamata berwarna biru. So, kita akan melihat seluruh duina berwarna biru. Ini sama saja ketika kita ingin seluruh dunia harum. Caranya bukan dengan menyemprotkan parfum ke seluruh jagat raya ini. Cukup sapukan setetes minyak wangi di hidung kita, maka semuanya akan tercium harum.

Nah, akhirnya, Ibda Binafsika juga berarti memperlakukan siapa saja sama seperti kita memperlakukan diri kita sendiri. Kalau kita tidak ingin disakiti, seperti itu jugalah keinginan orang lain. Kita pasti tidak akan menyakiti orang lain, kalau kita mulai untuk tidak menyakiti orang lain dari diri kita sendiri; GA OMDO, BASA-BASI, SOK MENASIHATI, FORMALITAS, APALAGI TIPU MUSLIHAT.

5.1.07

AIR MATA & CINTA
Oleh : Aulia Agus Iswar


Katanya nih, cinta bikin apa yg dicintai itu bener-bener masuk ke lubuk hati. Bicara lubuk hati, apalagi yg terdalam, pasti berkaitan banget ama yg namanya kelembutan. Hati tuh lembuuuttt banget. Kalo dah kayak gini nich, cinta itu deket ama yang namanya air mata, nangis dech... Makanya, orang yg lagi jatuh cinta, bakal gampang nangis kalo inget ama yg dicintainye, ya kagak? Ngaku dech!

Ngomong-ngomong soal nangis nich, A'a BOY punya cerita. Cerita ini cerita jadul. Ada 2 cerita.

Cerita pertama. Dulu, ada negeri kafir yg mo nyerang negeri Islam. Ketua kafir itu atur siasat. Sebelum nyerang, diselidiki dulu negeri Islam itu. So, si ketua ngutus seorang mata-mata ke negeri Islam itu. Si mata-mata tadi nyamar jadi orang Islam. Trus dia masuk ke negeri Islam itu. Tampangnya pokoke Islam banget dah, pake janggut segala kali! Tiba-tiba dia ngeliat ada seorang anak muda yg lagi nangis di pojokan dinding. Penasaran, si mata-mata tadi ngedeketin tuh anak muda. Trus dia nanya : " Kenapa kamu nangis?" Jawab anak muda tadi : "Aku nangis karena tadi aku ketinggalan shalat berjama'ah di masjid." Kagetlah si mata-mata. Trus dia balik ke negerinya dan laporan ke ketua. Dia nyeritain apa yg diliatnya di negeri Islam. Trus kata ketua : "OK, kita jangan nyerang Islam dulu. Tunggu kalo saatnya dah tepat."

Cerita kedua. Sebetulnya ini lanjutan dari cerita pertama tadi. Beberapa tahun kemudian, diutus lagi dech mata-mata. Then, si mata-mata nyamar jadi orang Islam. Pokoknya kayak cerita pertama. Trus dia ngeliat ada anak muda yg nangis lagi duduk. Si mata-mata ngedatengin tuh anak trus nanya : "Kenapa kamu nangis?" Jawab si anak muda : " Aku nangis karena baru aja ditinggal ama kekasihku?" Ngedenger jawaban kayak gini, si mata-mata balik ke negerinya. Dia lapor ke ketua tentang apa yg diliatnya di negeri Islam. Trus, sang ketua berkata : "OK, saatnya kita serang mereka!"

Bener, negeri kafir kemudian nyerang negeri Islam tadi . Dan apa yg terjadi, soddara-soddara? Maka, hancur-lebur dan luluh-lantaklah negeri Islam itu. Masya Allah...

Kenapa hayo koq bisa kayak gitu? Ketua kafir tadi ngeliat kalo yg pertama, pemuda-pemuda Islam-nya sholeh-sholeh. Mereka cinta benget ama Allah. Sampe-sampe mereka sedih & nangis gara-gara ketinggalan shalat berjama'ah di masjid. So, kalo negeri kafir nyerang saat itu, pasti orang kafir kalah.

Trus, setelah beberapa tahun, ada yg berubah di negeri Islam itu. Anak-anak mudanya dah ga sholeh lagi (atw mungkin kurang sholeh kali ya...). Ini bisa diliat ada anak muda Islam yg nangis gara-gara ditinggal pacarnya. Pasti, hari-harinya dihabisin bwt kekasihnya, bwt nemenin, bwt mikirin, en bwt-bwt yg laen. Knapa waktunya kagak dihabisin bwt Allah & Islam yak? Ini pertanda kalo negeri Islam tadi dah lemah. Ini dia saatnya buat nyerang.

Gitu, Pren. Generasi yg pertama nangis ngeluarin air mata (ya iyalah, masak ngeluarin ingus) gara-gara cinta ama Allah. Generasi yg kedua nangis ngeluarin air mata (air mata buaya bukan ya?) gara-gara cinta ama pacarnya.

Nah, Pren, air mata kita termasuk yg mana nich? Kalo kita nangis gara-gara siapa hayo?? Yg jelas bukan gara-gara A'a BOY! Hwehehe.. Moga2 air mata & nangis kita hanya karena Allah! (a2i)