25.6.08

Sajak-sajak Kecil tentang Cinta - Sapardi Djoko Damono

mencintai angin harus menjadi siut,
mencintai air harus menjadi ricik,
mencintai gunung harus menjadi terjal,
mencintai api harus menjadi jilat,
mencintai cakrawala harus menebas jarak,
mencintaimu harus menjelma menjadi aku.

“Hujan Bulan Juni”
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu,

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu,

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu.

DI RESTORAN

Kita berdua saja, duduk.
Aku memesan ilalang panjang dan bunga rumput, kau entah memesan apa.
Aku memesanbatu di tengah sungai terjal yang deras, kau entah memesan apa.
Tapi kita berdua saja, duduk.
Aku memesan rasa sakit yang tak putus dan nyaring lengkingnya,
memesan rasa lapar yang asing itu.

AT THE RESTAURANT
It was just the two of us, sitting.
I ordered waving grasses and wild flowers, I don't know what you ordered.
I ordered stones on a bed of swirling rapids, I don't know what you ordered.
But it was just the two of us, sitting.
I ordered pitiless and piercing painthen ordered,
as well, that alien hunger.
--====--
*Untuk diri, that feel something different, they called it's LOVE

No comments: