living in this world is about survival.
Gua ga tau kenapa, tapi gua ngga pernah dapet sense dari tiap pergantian tahun. Bagi gua ini suatu hal yang biasa, ini cuma sebuah siklus yang pasti terjadi, sama halnya kaya hari atau bulan yang bakal berganti.
Gua ngga ada maksud menghujat, menyalahkan siapapun atau nganggep diri gua ini orang yang paling bener. Gua cuman mo ngajak mikir secara realistis ajah. Pantes gak sih kita pesta pora larut dalam euforia yang menurut gua ngga bener-bener penting buat dirayain, sementara mereka yang di Gazza menangis, para korban lumpur Lapindo masih merasakan kehilangan. Huh! bagi gua ini sama aja kaya kita ketawa di atas penderitaan mereka yang notabenenya saudara sebangsa, saudara satu iman.
every seconds, minutes, hours, days, months or years will be changed without a celebrating i think. Seenggaknya bujet buat perayaan ini bisa dialokasikan ke sesuatu yang lebih bermanfaat. Seorang bijak pernah berkata, "orang yang hebat bukanlah orang yang bisa melakukan segala hal, tapi orang yang bisa melakukan atau menjadikan sesuatu yang bermanfaat".
Kesel? ya gua bener-bener kesel. Ibu gua sakit dan waktu tempuh buat ngejangkau apotik jadi jauh gara-gara perayaan ini "mereka" menutup beberapa jalan, kepadatan jalan ngebuat jalan potong jadi gak berarti. Terbukti ini bener-bener ngga bermanfaat, especially for me.
========
Lebih dari 400 warga sipil Palestina meninggal akibat agresi yang dilakukan zionis Israel. Negara peserta liga arab diam seolah tak ada yang salah dari tindakan Israel, apakah kita harus ikut diam, lalu siapa yang peduli hal kaya gini kalo bukan kita? Bukankah Rasulullah pernah bersabda:
“Orang-orang Muslim itu ibarat satu tubuh; apabila matanya marasa sakit, seluruh tubuh ikut merasa sakit; jika kepalanya merasa sakit, seluruh tubuh ikut pula merasakan sakit.” (HR Muslim)
Ya, for me living in this world is about survival, to survive everyday by doing best effort to face another day tomorrow for a better life. And "they" trying to survive from that crazy war. (the_jitoh)
Gua ga tau kenapa, tapi gua ngga pernah dapet sense dari tiap pergantian tahun. Bagi gua ini suatu hal yang biasa, ini cuma sebuah siklus yang pasti terjadi, sama halnya kaya hari atau bulan yang bakal berganti.
Gua ngga ada maksud menghujat, menyalahkan siapapun atau nganggep diri gua ini orang yang paling bener. Gua cuman mo ngajak mikir secara realistis ajah. Pantes gak sih kita pesta pora larut dalam euforia yang menurut gua ngga bener-bener penting buat dirayain, sementara mereka yang di Gazza menangis, para korban lumpur Lapindo masih merasakan kehilangan. Huh! bagi gua ini sama aja kaya kita ketawa di atas penderitaan mereka yang notabenenya saudara sebangsa, saudara satu iman.
every seconds, minutes, hours, days, months or years will be changed without a celebrating i think. Seenggaknya bujet buat perayaan ini bisa dialokasikan ke sesuatu yang lebih bermanfaat. Seorang bijak pernah berkata, "orang yang hebat bukanlah orang yang bisa melakukan segala hal, tapi orang yang bisa melakukan atau menjadikan sesuatu yang bermanfaat".
Kesel? ya gua bener-bener kesel. Ibu gua sakit dan waktu tempuh buat ngejangkau apotik jadi jauh gara-gara perayaan ini "mereka" menutup beberapa jalan, kepadatan jalan ngebuat jalan potong jadi gak berarti. Terbukti ini bener-bener ngga bermanfaat, especially for me.
========
Lebih dari 400 warga sipil Palestina meninggal akibat agresi yang dilakukan zionis Israel. Negara peserta liga arab diam seolah tak ada yang salah dari tindakan Israel, apakah kita harus ikut diam, lalu siapa yang peduli hal kaya gini kalo bukan kita? Bukankah Rasulullah pernah bersabda:
“Orang-orang Muslim itu ibarat satu tubuh; apabila matanya marasa sakit, seluruh tubuh ikut merasa sakit; jika kepalanya merasa sakit, seluruh tubuh ikut pula merasakan sakit.” (HR Muslim)
Ya, for me living in this world is about survival, to survive everyday by doing best effort to face another day tomorrow for a better life. And "they" trying to survive from that crazy war. (the_jitoh)